2 July 2010
“Be, gimana kabare?” “Sehat mawon to?” sudah hampir sebulan, kalimat itu tidak lagi aku ucapkan di telepon. Biasanya sore-sore begini, bapak baru pulang dari sawah dengan senyum lebar diiringi tawa yg lepas. Tapi sudah beberapa sore derai tawa bapak hanya terdengar di hati kami, bahkan sawah pun merindukan keceriaan bapak saat merawatnya.
Airmata ini cuma berarti kangen, karena itu saja yang terasa saat ini. Karena insyaAllah kami yakin bapak dipanggil dengan indah oleh Allah SWT. Kenangan-kenangan bersama bapak, sederhana namun sangatlah terasa dihati. Meski itu hanya ritual bersepeda sore ke taman DPRD Brebes, jalan pagi-pagi di taman Mbadakan, makan-makan di mbah Dumuk, atau suasana makan sepiring bersama(berebutan) nasi padang Bungo Palo. Hehehe… seru ya Pak.
Teringat hadis Rasulullah bahwa 3 amalan tak terputus setelah seorang manusia dipanggil Allah salah satunya adalah doa anak yg shaleh. Tak taulah Pak, tergolong saleh atau tidak anakmu ini. Cuma bisa berharap meratap-ratap pada Allah untuk bisa digolongkan menjadi bagiannya. Agar doaku untukmu bisa amalan yg tak putus untuk bapak. Semoga kami tergolong anak-anak yg shaleh (yg shalehah juga) agar doa-doa ini dicatat sebagai amalanmu. Love you Be.
P.S. : Salam kangen dari si kecil buat Yangkung. How I really want you to hold my baby in your warm arm…:((
– Mengenang Bapak, 1 Juni 2010