1. Sebisa mungkin dari bahan boardbook.
Itu loh bahan kertas yang tebel. Jadi nggak gampang rusak karena :digigit, dirobek, diremes dll. Personally, Dzikri kurang suka yang softbook (begitu juga emaknya). Karena rasanya seperti bukan buku. Tapi seperti mainan biasa.
2. Bindingnya tidak menggunakan stapler/pengokot (atau apapun yg mengandung logam)
Nggak usah sampai mendeskripsikan efeknya(krn nggak tega saya deskripsiinya), cuma para ibu2 pasti udah paham kenapa saya tidak memilih buku dengan binding stapler.
3. Pilih yang punya jalan cerita
Karena seperti pengalaman bacain Dzikri buku, Dzikri lebih suka yang ada jalan ceritanya dibanding buku yang isinya cuma nama2 benda. Why? karena sepanjang pengamatan saya dari ekspresi muka Dzikri, sepertinya dia sudah mengantisipasi dan paham kelanjutan dari ceritanya. Dan seperti menunggu-nunggu lanjutannya. Beda kalau dibacakan buku yang isinya tanpa jalan cerita, dia cenderung cuek.
4. Pilih yang gambarnya bagus dan warnanya cerah tapi nggak ngejreng.
Gambar yang bagus dan warna yang cerah akan menarik anak untuk menyimak buku yang sedang dibaca. Tapi menurut saya, warnanya jangan yang terlalu ngejreng, karena kalau dibaca lama-lama bisa melelahkan mata.
5. Pilih yang kontennya sesuai dengan nilai yang akan disampaikan ke anak
Benar-benar baca isi buku cerita sebelum membacakan ke anak. Pastikan message yang tersampaikan dan disampaikan ke anak sesuai dengan nilai-nilai yang ingin kita berikan ke anak. Antisipasi juga pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul dari anak yang sudah bisa memahami cerita.
Contohnya saya personally menghindari dongeng-dongeng macam cinderella, putri salju dll. Kenapa? Because I grew with it, and I know how bad it can poison children mind.
6. Let them choose
Setelah udah diseleksi dari kriteria diatas, baru deh saya biarkan Dzikri pilih sendiri buku mana yang disuka. Caranya, saya bacakan dulu bukunya, lalu saya pancing dengan kalimat-kalimat dari buku itu.
7. Lebih memilih buku dengan bahasa Indonesia.
Kalau bukunya Bahasa Inggris, lebih sering harus menerjemahkan dulu.
8. Bukan e-Book
Alasan ini murni karena khawatir (emaknya) jadi nyasar ngintip twitter, facebook dll. Padahal ada loh aplikasi e-book anak-anak yang bagus di android, namanya Mee Genius.