Halaman

Wednesday, October 12, 2011

Tips Pilih Buku untuk Anak ala Rahmandaru

1. Sebisa mungkin dari bahan boardbook.
Itu loh bahan kertas yang tebel. Jadi nggak gampang rusak karena :digigit, dirobek, diremes dll. Personally, Dzikri kurang suka yang softbook (begitu juga emaknya). Karena rasanya seperti bukan buku. Tapi seperti mainan biasa.

2. Bindingnya tidak menggunakan stapler/pengokot (atau apapun yg mengandung logam)
Nggak usah sampai mendeskripsikan efeknya(krn nggak tega saya deskripsiinya), cuma para ibu2 pasti udah paham kenapa saya tidak memilih buku dengan binding stapler.

3. Pilih yang punya jalan cerita
Karena seperti pengalaman bacain Dzikri buku, Dzikri lebih suka yang ada jalan ceritanya dibanding buku yang isinya cuma nama2 benda. Why? karena sepanjang pengamatan saya dari ekspresi muka Dzikri, sepertinya dia sudah mengantisipasi dan paham kelanjutan dari ceritanya. Dan seperti menunggu-nunggu lanjutannya. Beda kalau dibacakan buku yang isinya tanpa jalan cerita, dia cenderung cuek.

4. Pilih yang gambarnya bagus dan warnanya cerah tapi nggak ngejreng.
Gambar yang bagus dan warna yang cerah akan menarik anak untuk menyimak buku yang sedang dibaca. Tapi menurut saya, warnanya jangan yang terlalu ngejreng, karena kalau dibaca lama-lama bisa melelahkan mata.

5. Pilih yang kontennya sesuai dengan nilai yang akan disampaikan ke anak
Benar-benar baca isi buku cerita sebelum membacakan ke anak. Pastikan message yang tersampaikan dan disampaikan ke anak sesuai dengan nilai-nilai yang ingin kita berikan ke anak. Antisipasi juga pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul dari anak yang sudah bisa memahami cerita.
Contohnya saya personally menghindari dongeng-dongeng macam cinderella, putri salju dll. Kenapa? Because I grew with it, and I know how bad it can poison children mind.

6. Let them choose
Setelah udah diseleksi dari kriteria diatas, baru deh saya biarkan Dzikri pilih sendiri buku mana yang disuka. Caranya, saya bacakan dulu bukunya, lalu saya pancing dengan kalimat-kalimat dari buku itu.

7. Lebih memilih buku dengan bahasa Indonesia.
Kalau bukunya Bahasa Inggris, lebih sering harus menerjemahkan dulu.

8. Bukan e-Book
Alasan ini murni karena khawatir (emaknya) jadi nyasar ngintip twitter, facebook dll. Padahal ada loh aplikasi e-book anak-anak yang bagus di android, namanya Mee Genius.

Tuesday, October 11, 2011

Buku Buat Dzikri

Sejak zaman mengandungmu dulu, Ibu sudah bercita-cita pingin sekali membacakanmu buku. Ya, seperti dulu Uti membacakan ibu cerita di Bobo. Alhamdulillah sudah bisa terlaksana ya Nak, meskipun kadang-kadang dirimu lebih memilih bobo-peluk alias cuddling.

Nah, berikut ini beberapa buku yang Dzikri punya.

  1. Beddy-bye, Baby: A Touch-and-Feel Book
    Beddy-bye, Baby: A Touch-and-Feel Book(link gambar dari sini)


    He really loves the Rhyme! Buku ini buku pertama yang ibu belikan untuk Dzikri. Waktu itu beli di Gramedia Grand Indonesia, saat usia kandungan Dzikri masih 4 bulan. Setelah itu, buku ini yang paling sering dibacakan untuk Dzikri. Hanya dengan mendengar kalimat "Someone is yawning, It's time for bed. Someone is tired. Come On Sleepyhead..." Dzikri langsung heboh mencari buku ini.

    Buku ini bercerita tentang ritual dede bayi menjelang tidur. Walaupun beberapa urutan ritual tidak diterapkan pada Dzikri (misal mandi sebelum tidur), namun buku ini tetap menyenangkan untuk dibaca. Apalagi ada bagian-bagian yang bisa disentuh yang bisa merangsang motorik halus bayi.
  2. Rumah Baru Si Zebra dan cerita-cerita lain
    Rumah Baru Si Zebra dan cerita-cerita lain (link gambar dari sini)

    Dzikri paling suka cerita Si Burik. Sejak usia 3 bulan, Dzikri heboh kalau sudah dibacakan si Burik. Tapi si Burik sekarang sudah tinggal sejarah. Soalnya kelemahan buku ini adalah karena bukunya bukan dari hardboard. Jadi pada saat Dzikri sudah mulai eksplorasi motorik kasarnya, buku ini pun jadi korbannya.
    Ibu sempat perbaiki bukunya. Satu demi satu ibu sambung halaman yang sobek, terus pinggir-pinggir halaman juga diselotip biar tidak mudah sobek. Tapi akhirnya tidak terselamatkan juga.

  3. The Firetruck
    Buku ini modelnya foam-book. Bahannya dari semacam gabus/foam. Gambar dan ceritanya menarik, dan cukup sederhana. Cuma Dzikri kurang suka dibacakan cerita ini. Mungkin karena bentuknya yang kecil, gambarnya juga kecil-kecil.
  4. On The Road With Postman Pat

    Ini juga buku hasil buruan pas Dzikri masih dikandungan. Awalnya ibu sangat antusias dengan buku ini. Pasti deh Dzikri suka. Memang benar, Dzikri suka ceritanya. Hanya saja, ibu sekarang khawatir, karena buku Postman Pat ini punya roda yang dikaitkan dengan semacam baut ke badan buku. Gimana kalau someday baut itu lepas dan tak sengaja.... (Ah sudahlah, lagi-lagi saya tak tega)

  5. Seri Baby Einstein : See And Spy Colors

    Ibu kesulitan membacakan buku ini untuk Dzikri. Pertama karena masing-masing halaman adalah gambar dengan teks yang berima tapi bukan merupakan rangkaian cerita. Kedua, nama-nama tokoh yang dibuat kurang ear-catching, mungkin karena mengadopsi nama tokoh-tokoh dunia seperti Einstein, Galileo, Vincent, Shakespare dan lain-lain. Mungkin nanti, saat Dzikri sudah balita, buku ini akan seru buat belajar tentang warna.

  6. Comfy Cars

    (Link gambar dari sini)

    Pas Banget beli buku ini. Karena pas Dzikri juga lagi hobi main sama mobil-mobilan merahnya. Jadi pas diliatin cover buku ini, dia mencoba membandingkan dengan mobil-mobilan merahnya. Buku ini isinya merupakan foto flanel yang dibuat menjadi cerita. Jadi gedung-gedung, pepohonan, sungai, sawah, semuanya dari flanel yang difoto. Di cover buku ini ada tempelan flanel berbentuk mobil warna merah. Mirip deh sama mobil-mobilan Dzikri.

  7. Buku tentang Nemo ke sekolah(Lupa judulnya)
    Buku ini udah nggak diliatin lagi ke Dzikri. Karena bukan boardbook dan bindingnya pake stapler. Maklum, dulu belinya gelap mata, cari yang budgetnya masuk. Hehehe.